Kamis, 29 November 2012

Ketika waktunya telah tiba

Waktu itu, didalam mobil xenia milik Bapak jam menunjukkan pukul 10.05 dan perut terasa mulas sekali, keringat segede biji jagung. Ah, entah demam entah apa,... dan bibir gak berhenti terus mengulang-ulang kalimat. Bukan berdzikir tapi menghapal.
Pukul 10.45 mobil berhenti di depan Masjid Agung Al Hikmah Puger beristirahat sejenak sembari menunggu  mobil-mobil lain yang belum terlihat. sedang diseberang sana ada banyak orang yang sedang berkumpul didepan sebuah rumah mungil.
Dan perut ini semakin mulas, rasanya pengen segera berlari ke kamar kecil. Keringat dingin pun turut berpacu berkejaran dengan detak jantung yang juga semakin kencang. Setelah seluruh rombongan mobil sudah tampak, kami pun segera menuju rumah mungil itu yang masih banyak orang berkumpul didepannya.
Sudah banyak sekali rupanya yang datang termasuk Pak Penghulu yang sudah siap di meja kecilnya. Kami pun disambut dengan ramah oleh seluruh orang yang hadir dan saya segera didudukkan di hadapan Pak Penghulu. Secarik kertas saya taruh dibawah meja, persis anak sekolah yang menyiapkan bahan contekan untuk ujian.
"Sudah hapal?" begitu tanya Pak Penghulu
"InsyaALLAH Pak" sahutku
"Perlu latihan dulu?" tanya Pak Penghulu kembali
"Iya Pak" sahutku dengan cepat.
Lumayanlah masih ada sesi latihannya dulu. Dan setelah dibetulkan dibeberapa bagian akhirnya saya pun siap.
"Sekarang?" tanya Pak Penghulu kembali
"Monggo Pak" sahutku.

Bismillahirrahmanirrahim,........
"Saya nikahkan Saudara Nurul Hidayah Bin Djamaksari Effendi dengan Saudari Inayatul Hasanah binti Muhammad Ridwan dengan MasKawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar Dua Ratus Tujuh Puluh Satu Ribu Dua Ratus Tujuh Rupiah dibayar tunai" sembari menghentakkan tangan saya yang digenggamnya, saya pun berucap: "Saya terima nikahnya Inayatul Hasanah binti Muhammad Ridwan dengan MasKawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar Dua Ratus Tujuh Puluh Satu Ribu Dua Ratus Tujuh Rupiah dibayar tunai"
"Bagaimana sah?" tanya Pak Penghulu kepada orang-orang yang hadir.
"SAH! SAH! SAH!" sahut Bapakku dan disambut dengan yang lain.
"ALHAMDULILLAHIRABBIL'ALAMIIINNNNN"
Dan semua meneteskan air mata